Sabtu, 18 April 2015

kekerasan berbasis sexsual dan gender



KEKERASAN BERBASIS SEKSUAL DAN GENDER
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Reproduksi



KELOMPOK : 8
                           1.      Eka Inten dewi
                           2.      Elpiyah




POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON

KELAS REGULER 1/1
Jl.Kampung  Melati No.6A Kesambi CireboN
Telpon.(0213) 222530 , 23961
2013-2014






KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender” makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kespro. Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.










Cirebon,09 juni 2014



Penulis






i
  






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................     i
DAFTAR ISI  .....................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ...............................................................        1
B.Rumusan Masalah ............................................................       1
C.Tujuan ...........................................................................        1
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian .....................................................................        2
1.Gender .......................................................................        2
2.Kekerasan Berbasis Gender ...........................................        3
B.Realitas Kekerasan Berbasis Gender ..................................        4
C.Perspektif Gender ...........................................................        4
D.Beberapa Usulan Alternatif Mengatasi Masalah KekerasanBerbasis Gender .............................................................................                   5
BAB III PENUTUP
A.Simpulan  ........................................................................      7
B.Saran  .............................................................................      7
DAFTAR PUSTAKA



ii





BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Berbagai bentuk tindakan kekerasan yang dominan korbannya perempuan dan anak merupakan sebuah fenomena global yang tidak terpengaruh oleh batas-batas rasial,kultur dan kelas sosial. Salah satu bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan yang terjadi sebagai akibat adanya ketidakseimbangan kekuasaan dalam relasi personal emosional antara laki-laki dengan perempuan,adalah “Kekerasan berbasis seksual dan gender”. Lingkup kekerasan berbbasis gender tersebut dapat terjadi dalam rumah tangga/domestik (personal) yang dikenal sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),maupun pada ranah publik (komunitas).

B.       Rumusan Masalah
1.    Apa yang di maksud dengan gender
2.    Apa itu kekrasan berbasis gender
3.    Bagaimana cara mengatasi masalah berbasis gender

C.    Tujuan
1.    Mengetahui apa yang dimaksud dengan gender
2.    Mengetahui kekerasan berbasis gender
3.    Mengetahui bagaimana cara mengatasi kekerasan berbasis gender











BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian
1.    Gender
                        Gender adalah perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam peran,fungsi,hak,perilaku yang dibentuk oleh ketentuan sosial dan budaya setempat. Gender (asal kata gen) : perbedaan peran,tugas,fungsi dan tanggung jawab serta kesempatan antara laki-laki dan perempuan karena dibentuk oleh tata nilai sosial budaya(kontruksi sosial) yang dapat diubah dan berubah sesuai kebutuhan atau perubahan zaman(menurut waktu dan ruang). Dalam bahasa inggris disebut masculine: feminim.

a.    Kesenjangan gender (Gender Gap)
Jurang perbedaan (diskrepansi) antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan yang dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif seperti tingkat pendidikan, derajat kesehatan, partisipasi dalam pekerjaan,tingkat pendapatan dan keterwakilan dalam pengambilan keputusan di legislatif (DPR & DPRD), jabatan pemerintah,yudikatif,swasta,partai politik atau organisasi sosial dan keagamaan.

b.   Aspek Gender
1)   Identitas Gender
Persepsi internal dan pengalaman seseorang tentang gendernya,menggambarkan identifikasi psikologis dalam otak seseorang sebagai laki-lakai atau perempuan.
2)   Peran gender
Merupakan cara hidup dalam masyarakat dan berinteraksi dengan orang lain berdasarkan identitas gender mereka yang dipelajari dari lingkungannya.






c.    Pengarusutamaan Gender (Gender Mainstreaming)
Suatu strategi pengintegrasian konsep keseimbangan kepentingan  laki-laki dan perempuan dalam perumusan kebijakan pembangunan sektor atau daerah mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan evaluasinya guna mengurangi kesenjangan gender di sektor atau di daerah tersebut. Untuk itu,pemerintah telah menerbitkan Inpres No9 tahun 2000 tentang pelaksanaan pengarustamaan gender di indonsia.

d.   Kesetaraan Gender (Gender Equality)
Suatu kondisi dan situasi yang menggambarkan keseimbangan peran, tugas, dan tanggung jawab serta kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam menjalankan dan menikmati berbagai hasil pembangunan sebagai warga negara dan warga masyarakat. Karena untuk kesetaraan gender tidak sama dengan kesamaan gender (gender sameness) yang memperlakukan sama secara fisik antara laki-lakai dan perempuan. Contoh kesetaraan gender membuat WC laki-laki bisa jongkok atau duduk, sedangkan WC perempuan duduk demi melindungi kesehatan reproduksinya.

e.    Kepekaan Gender (Responsiveness)
Sikap dan perilaku yang tanggap dan peka terhadap perbedaan atau persamaan perlakukan terhadap laki-laki dan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan, baik sebagai makhluk individu,makhluk soaial maupun warga masyarakat.


2.    Kekerasan berbasis gender
Setiap tindakan penyimpangan yang disebabkan adanya ketidakseimbangan kekuasaan dalam relasi antara perempuan dan laki-laki (gender) yang berakibatkan atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan termasuk anak-anak baik secara fisik, seksualdan/atau psikologis,termasuk ancaman tindakan tertentu pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang yang terjadi di ranah privat/domestik dan di ranah publik.



B.   Realistis berbasis Gender
   Kekerasan berbasis gender terjadi sepanjang siklus hidup manusia tetapi data kuantitatif secara pasti sangat sulit diperoleh karena faktor subyektif korban (enggan melapor) dan kondisi sosial budaya masyarakat (kekrasan berbasis gender hanya tindakan anti sosial bukan ke kriminal, akbid dsb) kekerasan berbasis gender merupakan salah satu bentuk diskriminasi yang menghambat kesempatan perempuan dalam melaksanakan kewajiban/tanggung jawab dan memperoleh hak-hak sebagai warga negara.
   Kekerasan Berbasis Gender mengalami penderitaan secara fisik,fisikososial,ekonomi sehinggan membutuhkan penanganganan secara kemprehensif dan berkesinambungan kekerasan berbasis gender secara langsung maupun tidak langsung ankan mempengaruhi perkembangan dan produktivitas negara karena tujuan pembangunan nasional yang merupakan komitmen negara untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat berdasarkan keadilan sosial, akan sulit terwujud karena masih adanya kesenjangan gender dalam askes, kontrol, pertisipasi,manfaat antara perempuan dan laki-laki, dan pada umumnya perempuan berada pada posisi yang termarginalakan.

C.    Perspektif Gender
1.    Membedakan antara istilah “seks” yaitu pembedaan biologis dan kodriantara pria dan wanita,sedangkan “gender” yaitu pembedaan peran,atribut, dan sikap tindakan atau perilaku, yang dianggap masyarakat pantas untuk pria dan wanita. Jadi membedakan pria dan wanita menurut seksnya, adalah pembedaan secara biologis dan kodrati, seperti wanita mengalami haid, mempunyai rahim, dan payudara serta wanita mengandung, melahirkan dan menyusui, sedangkan pria mempunyai penis dan sperma. Membedakan gender wanita bukan kodrati, melainkan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,seperti,pria itu perkasa, bekerja di ranah publik, sebaliknya wanita itu lemah lembut, bekerja mengurus rumah tangga. Dikatakan bukan kodrati,karena ada wanita yang  juga dapat perkasa, bekerja di ranah publik,demikian pula pria dapat lemah lembut, bekerja mengurus rumah tangga dsb.
2.    Mengacu dan merujuk pada status dan kedudukan pria dan wanita,serta ketidaksetaraan yang merugikan wanita dalam kebanyakan masyarakat, dan bahwa kenyataan ini bukan hanya ditentukan secara biologis tetapi secara sosial.
3.    Mempertimbangkan interaksi antar gender dan kategori sosial lain, sertikelas, suku. Ada ungkapan bahwa istri dari buruh yang hidup di bawah upah minimum, adalah budak dari seseorang budak
4.    Meyakini bahwa karena ketidak setaraan gender terkondidi secara sosial, oleh karena itu dapat diubah baik dalam tingkat individual maupun dalam tingkat soaial, ke arah keadilan (justice), kesebandingan atau kepatutan (equity) dan kemitran antara pria dan wanita
5.    Mengakui bahwa penilaian rendah atau kurang terhadap peran-peran wanita, memarginalisasi wanita dari hak memiliki, mengakses, menikmati dan mengontrol atas harta keluarga atau harta benda perkawinan seperti tanah, rumah, dan perhiasan serta sumber non-material seperti waktu untuk mengembangkan diri sendiri, partisipasi dalam bidang politik.


D.  Beberapa Usulan Alternatif Mengatasi Masalah Kekerasan Berbasis Gender
1.    PERDA Traficking-KDRT sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah NTB dalam meminimalisir masalah kekerasan berbasis gender
2.    Kebijakan dan program pembangunan NTB yang responsif gender untuk menjamin dan memberikan peluang kepada perempuan terlibat dalam proses pembangunan (perencanaan-pelaksanaan-evaluasi program NTB)
3.    Alokasi anggaran melalui APBD yang proporsional(Gender budget) untuk pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender (WID dan GAD) serta alokasi anggaran untuk memfasilitasi shelter/rumah aman,taruma center dan pusat pelayanan perpadu penanganan korban tindakan kekerasan
4.    Sosialisasi berbaga bentuk peraturan/undang-undang, kebijkan, program dan bentuk-bentuk pelayanan bagi korban (preventif-kuratif/rehabilitatif-promotif)
5.    Koordinasi dan sinkronasi program/kegiatan antar instansi sektiral
6.    Jaringan kerja/kemitraan dengan stakeholder (LSM-organisasi-sosial-asosiasi profesi) dalam kegiatan pencegahan dan penanganan korban
7.    Pembentukan lembaga setingkat badan/biro/dinas pemberdayaan perempuan (eselon II) untuk lebih mengoptimalkan potensi dan memberikan peluang perempuan di lingkungan birokrasi dalam mengaktualisasi diri
8.    Law inforcement/penegakan hukum dalam penanganan kasus-kasus tindak kekerasan.


















  


BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
     Kekerasan berbasis gender (dender-based violence) sulit dipisahkan dari kehidupan masyarakat terutama yang menganut sistem patriart. Kekerasan berbasis gender diartikan sebagai perbuatan yang mengakibatkan salah satu pihak menderita atau sakit yang bersumber dari relasi antara laki-laki dan perempuan, biasanya perempuan adalah korban.


B.     Saran
Saya berharap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai kekerasan berbasis seksual dan gender. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan berguna bagi pembaca.








DAFTAR PUSTAKA
 

Komnas Perempuan, 2011
Maam Lumanglas; 5 Juli 2008; Gender and Geography
Melanie Lambrick and Liliana Rainero; Februari 2010; Safe Cities; Red Mujer y Habitat Latina America & Women in Cities International

 







                                                                                                      







.










 

1 komentar:

  1. kami ingin memberikan dukungan informasi berkaitan dengan kepuasan baik pria dan wanita, informasi kami itu bisa agan baca dan lihat di sini HASRAT SEKSUAL MEMUASKAN DIRI SENDIRI.
    kami harap tambahan informasi itu bisa di trima disini, trimakasih.

    BalasHapus